KONSEP
DASAR KEPERAWATAN PSORIASIS
A. Pengkajian
Pada saat pengkajian yang perlu ditanyakan
:
1) Keluhan
utama
2) Mulai
kapan gejala timbul
3) Perjalanan
penyakit
a) Terus
menerus dari ringan, sedang, dan berat
b) Hilang
timbul
c) Pada
saat/musim tertentu
d) Sebelum
gejala timbul, apakah klien mengkonsumsi obat-obatan tertentu
e) Pernahkah
klien mendapatkan pengobatan sebelumnya dan bagaimana hasilnya
f) Apakah
dalam keluarga, ada yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien
g) Bagaimana
lingkungan tempat tinggal klien
4) Pemeriksaan
fisik
· Keadaan
umum lemah
· Tanda-tanda
vital khususnya suhu meningkat yaitu sekitar 38o-39oC
· Eritema
yang bersisik, batas tegas/menyolok
· Lesi
kering dan timbul pruritus
· Adanya
lubang-lubang atau kerusakan total pada kuku dan tangan
· Lesi
tidak simetris bilateral
· Lesi
dapat timbul pada luka bekas garukan.
B. Diagnosa
Keperawatan
a) Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat psoriasis
b) Peningkatan
suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
c) Gangguan
konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri
d) Ansietas
yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit
psoriasis
C. Rencana
Intervensi
a) Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat psoriasis
Tujuan :
Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dalam 3 x 24 jam.
Kriteria Hasil : Area
terbebas dari infeksi lanjut, kulit bersih dan lembab
Rencana Tindakan
Keperawatan :
1) Kaji
keadaan kulit
Rasional :
Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang
tepat.
2) Kaji
keadaan umum dan observasi TTV.
Rasional :
Mengetahui perubahan status kesehatan pasien.
3) Kaji
perubahan warna kulit.
Rasional : Megetahui
keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.
4) Pertahankan
agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
Rasional :
Membantu mempercepat proses penyembuhan.
5) Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
Rasioanal :
Untuk mempercepat penyembuhan.
b) Peningkatan
suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menunjukkan suhu tubuh dalam batas
normal
Kriteria
Hasil :
suhu 36,70c – 370c, klien tidak mengeluh panas.
Rencana
Tindakan Keperawatan
1) Kaji
tanda-tanda vital
Rasional
: untuk menentukan intervensi selanjutnya
2) Beri
kompres dingin
Rasional : Menimbulkan
evek vasodelatasi vaskularisasi sehingga mempercepat proses evaporasi dan
menurunkan panas.
3) Anjurkan
klien memakai pakaian yang menyerap keringat
Rasional : Memberikan
rasa nyanman pada klien
4) Kolaborasi
pemberian antipiretik
Rasional : Pemberian
obat mempercepat menurunkan panas
c) Gangguan
konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diri
Tujuan :
Gangguan konsep diri teratasi dalam 3 x 24 jam
Kriteria
Hasil :
Dapat berinteraksi seperti biasa, rasa percaya diri timbul.
Rencana
Tindakan Keperawatan :
1) Kaji
perubahan perilaku pasien seperti menutup diri, malu berhadapan dengan orang
lain.
Rasional
: Mengetahui
tingkat ketidakpercayaan diri pasien dalam menentukan intervensi
selanjutnya.
2) Bersikap
realistis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.
Rasional :
Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara perawat-pasien.
3) Beri
harapan dalam parameter situasi individu.
Rasional :
Meningkatkan perilaku positif
4) Berikan
penguatan positif terhadap kemajuan.
Rasional :
Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif.
5) Dorong
interaksi keluarga.
Rasional :
Mempertahankan garis komunikasi dan memberikan dukungan terus-menerus pada
pasien.
d) Ansietas
yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit
psoriasis
Tujuan :
Ansietas dapat diminimalkan sampai dengan diatasi setelah 3 x 24 jam
Kriteria
Hasil :
pasien tampak rileks, pasien menunjukkan kemampuan mengatasi masalah dan
menggunakan sumber-sumber efektif, tanda-tanda vital normal, pasien melaporkan
ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
Rencana
Tindakan Keperawatan :
1) Kaji
tingkat ansietas dan diskusikan penyebab bila mungkin
Rasional :
Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untuk menghadapinya
dengan lebih realistis
2) Kaji
ulang keadaan umum pasien dan TTV
Rasional :
Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya
3) Berikan
waktu pasien untuk mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi yang bebas,
misalnya rasa marah, takut, ragu
Rasional :
Agar pasien merasa diterima
4) Jelaskan
semua prosedur dan pengobatan
Rasional :
Ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnya ansietas
5) Diskusikan
perilaku koping alternatif dan tehnik pemecahan masalah
Rasional :
Mengurangi kecemasan pasien
D. Implementasi
a) Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis
1) Mengkaji
keadaan kulit
2) Mengkaji
keadaan umum dan observasi TTV.
3) Mengkaji
perubahan warna kulit.
4) Mertahankan
agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
5) Berkolaborasi
dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
b) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
proses penyakit
1) Mengkaji
tanda-tanda vital
2) Memberi
kompres dingin
3) Menganjurkan
klien memakai pakaian yang menyerap keringat
4) Berkolaborasi
pemberian antipiretik
c) Gangguan konsep diri berhubungan dengan
krisis kepercayaan diri
1) Mengkaji
perubahan perilaku pasien seperti menutup diri, malu berhadapan dengan orang
lain.
2) Bersikap
realistis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.
3) Memberi
harapan dalam parameter situasi individu.
4) Memberikan
penguatan positif terhadap kemajuan.
5) Mendorong
interaksi keluarga.
d) Ansietas yang berhubungan dengan perubahan
status kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasis
1) Mengkaji
tingkat ansietas dan diskusikan penyebab bila mungkin
2) Mengkaji
ulang keadaan umum pasien dan TTV
3) Memberikan
waktu pasien untuk mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi yang bebas,
misalnya rasa marah, takut, ragu
4) Menjelaskan
semua prosedur dan pengobatan
5) Mendiskusikan
perilaku koping alternatif dan tehnik pemecahan masalah
E. Evaluasi
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan, maka hasil yang diharapkan pada proses evaluasi
adalah sebagai berikut :
a) Tidak
terjadi kerusakan integritas kulit
b) Tidak
terjadi peningkatan suhu tubuh, suhu tubuh klien dalam keadaan normal ( 36,7o-37oC)
c) Tidak
terjadi gangguan konsep diri, klien memiliki kepercayaan diri yang baik
d) Klien
tidak mengalami ansietas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa penyakit psoriasis merupakan salah satu penyakit/gangguan
sistem integumen dimana kulit mengalami peradangan kronis (sering kambuh) yang
disebabkan oleh Genetik, Imunologik,Stres Psikik, Infeksi
fokal, Faktor Endokrin, Gangguan Metabolik, Obat-obatan, Alkohol.
Penyakit ini terjadi pada
setiap usia. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum
korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Selain itu
jumlah sel-sel basal yang bermitosis juga meningkat.
Penderita biasanya
mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit
kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor
terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya.Skuama
berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih serta transparan. Pada psoriasis
terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.
Ada dua tipe pengobatan
pada penderita psoriasis yaitu pengobatan sistemik dan pengobatan topikal
dimana pengobatan sistemik lebih banyak memberikan efek samping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar